Beruntung, saat ditemukan kondisi Hallstand masih full original: kayunya, pliturannya, kaca kembangnya (masih ada sedikit bekas cat), cerminnya, belum ada perubahan... Hanya saja, memang minus cantelan dan marmer yg biasanya merupakan kelengkapan suatu hall stand. Beruntung, masih bisa dapatkan cantelan tua keramik dan marmer tua yg kondisinya bagus (marmer sudah dipoles/kristalisasi). Trims teman2....
Style Semarangan diasumsikan lebih banyak dipengaruhi oleh gerakan Art Nouveau, simple, artistik, motif minimalis lengkungan2... Mungkin jg karena rata2 masa produksinya adalah akhir abad 19 - awal abad 20 (awal tahun 1900an).
Hallstand punya banyak fungsi. Beberapa menyebutkan sebagai 'kapstok berdiri', karena memang pas untuk menyantelkan topi2, peci2, kunci2 dll. Bagian bawahnya bisa untuk tempat taro selop, sepatu, dll. Sebagian ada laci, bagian untuk meletakkan payung...dll.... Kebayang, fungsinya, terletak tidak jauh dr pintu depan... untuk meletakkan kebutuhan bepergian yg praktis. Tp why not, model hallstand jg pantes di taro di kamar...Dibawah marmer dilapisi papan jati. |
Koleksi Pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar