Roemah Oengoe - Cilandak Barat/Fatmawati, Djakarta Selatan. Tempatnja Koempoel-koempoel segala Roepa. Nyuuk diskusi/beri komentar di postingan.... Mudah2an ye Bermanfaat.
Any comments or inquiries in English, do welcome...

WA/SMS (preferred) ke XL 0877 8891 8080
.......ud ngga ada ya Pin BB: 2ACEA1C3
PS. Jangan sungkan menawar, ya ngga Mba, Mas, Pak, Bu sekalian...
Kecuali.... Label Permanen:
"

Blog Lain Mak Iyen

Rabu, 13 April 2011

Sharing - Glass Beer Stein

Tidak seperti pottery & porselen buatan Inggris, atau bahkan Belanda, beberapa buatan Jerman memang lebih tidak teratur marka-nya.  Termasuk pada beberapa beer stein yg ada.  Pdhal, idealnya, yg dikoleksi yg buatan Jerman, sesuai kemampuan...Tantangan lebih besar adalah pada beer stein berbahan glass/kaca.  Jgn dikira untuk jual mahal, pemula seperti saya pasti butuh waktu lama untuk memahaminya.  Tapi sekedar mengingatkan, di Camp Oengoe, diskusi boleh, dan sebenarnya diharapkan... biar kita sesama pemirsa bisa saling berbagi pengalaman.

Overview dari Glass Stein (http://www.steincollectors.org/library/articles/Glass/overview.html)
Glass stein sejarahnya merupakan jenis beer stein populer, biarpun harganya dulunya sangat mahal.  Tapi, karena kurangnya keterangan/marka, kebanyakan glass beer stein tidak dipahami sehingga kurang dihargai.  Glass stein sering tidak ditandai dengan baik dan tidak ada katalog untuk produk2 sejenis.  Kecuali buatan lebih baru (pressed glass), tidak memungkinkan untuk produsen lama untuk menambahkan trademarks, tanda tangan dll pada bahan glass pada saat proses pembuatan gelas kacanya, biasanya tanda ditambahkan saat bahan gelas sudah jadi. Banyak bahan gelas kaca diproduksi oleh satu perusahaan, baru di-finished oleh pemesannya.  Banyak sekali tehnik finishing yg terdapat pada gelas bir bahan kaca ini.  Karenanya, penting untuk mengetahui tehnik pembuatan, karakter usia dll untuk menentukan kualitas dan nilai dari item-nya.

Buat penggemar Glass Stein pemula seperti saya, berikut tips-nya: http://www.steincollectors.org/library/articles/hobby/collect4.html
Glass steins di Germany mulai diproduksi sejak abad ke -15, dan sangat populer/banyak dibuat pada abad ke-18 (tahun 1700-an). Glass steins buatan tahun 1700-an dan 1800-an biasanya dibuat dgn tehnik di'tiup'.blown (versi awal: freehand-blown, alias ditiup manual sampai selesai, kemudian dipotong dasarnya), digrafir dan menggunakan tutup pewter.  Bahan kaca susu (milk glass) kemudian juga mulai digunakan dengan hiasan lukisan yg cantik2.  Kemudian, baru lah disusul dengan metode hiasan menggunakan bahan enamel. Bahan kaca warna warni juga mulai diproduksi dengan menggunakan campuran mineral tertentu.   Pada pertengahan abad ke-18, metode cutting (wheel-cut) jg lazim diterapkan.  Dengan campuran macam2 tehnik di atas, kebayang macam2 keindahan yg tercipta pada berbagai glass stein?  Karenanya, Glass Stein buatan tahun2 tersebut, yg kualitas dan kompleksitas buatannya bagus, merupakan collector item yg mahal harganya. Pada menjelang akhir tahun 1800-an, tehnik Mold-blown dimulai, dengan demikian proses pembuatan bahan gelas dipermudah, memungkinkan tersedianya glass stein dengan harga yg lebih terjangkau.

Beer steins merupakan kado yg disukai di Jerman, sering ditandai (dipesan) dengan keterangan nama pemilik dan tanggal dari kejadian penting pemesannya (misalnya: kelahiran, ulang tahun, perkawinan, dll). Banyak jg (terutama yg pottery dan porselen), di bawahnya dicantumkan angka 4-digit, dimulai dgn "17", "18" or "19".   yg bukan merupakan petunjuk tahun buatan, melainkan lebih ke keterangan 'kode cetakan'/form/mold number dari pembuat stein. Setelah tahun 1887, semua produk Jerman yg akan diekspor harus ditandai "Germany' atau 'Made in Germany'.. Saat Jerman terpisah dua (1949-1990), marking yg populer "Western Germany" atau "Germany". Dua perang dunia (PD I dan PD II) berakibat buruk pada pabrik2 di Jerman.  Bagi pabrik yg hancur dan bangkrut, semua data, design dan katalog hilang.

Tehnik: Freehand-blown vs Mold blown vs Pressed  (http://www.steincollectors.org/library/articles/Glass/Techniques.html)
Cara paling mudah menandakan adalah dengan melihat handle yg melekat ke body dari mug kaca beer stein.  Pada metode Blown (Freehand dan Mold), pasti kelihatan sebagai 2 bagian yg tadinya merupakan bagian yg terpisah, yg kemudian disambungkan.  Adanya bercak2 seperti pasir dan garis2 bahkan gelembung... pada bagian dalam (bukan permukaan) kaca juga menandakan bahan kaca buatan lama dengan tehnik tiup... jd bukan defect/cacat.  Pada refensi di atas, ada ilustrasi2 jg, yg mungkin berguna.  Juga diterangkan macam2 proses pewarnaan bahan kaca, dan metode dekorasi pada proses finishing glass beer stein.  Contoh yg ada di rumahnya mak Iyen, kemungkinan masuk kategori Mold-blown, dekorasi cold-painted.  Material kaca di tiup, kemudian di masukkan ke cetakan/mold.  Handle baru disatukan kemudian setelah badan mug sudah jadi – sama seperti proses pada proses freehand blown..  Cetakan ada yg bahan kayu dan metal.  Hasil cetakan metal, pola yg tampak pada permukaan luar mug persis sama tp berlawanan dgn  pola dari dalam… beda dengan cetakan dari kayu, kemungkinan ada bekas motif kayu.

Referensi mengenai tutup/lid dari stein: http://www.steincollectors.org/library/articles/pewter/pewter%20fittings.html. Tapi pada dasarnya, identifikasi pada Glass beer stein lebih ditekankan pada material kacanya, bukan pada tutupnya. Karena ada kejadian, stein yg sudah pecah, tutupnya dipakaikan lagi pada glass stein buatan baru. Jadi berhati2lah...hehehe...
Last but not least...buat yg serius ingin jd kolektor, bergabung bersama yg lain dari seluruh dunia saja di www.steincollectors.org. Silahkan kemudian membagi ilmunya di sini. Trims...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Temen2 Mak